Kamis, 18 Mei 2017
BELADIRI
Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia
Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia atau disingkat PSTD Indonesia lahir dari sebuah beladiri kuno yang bernama Kateda, yaitu aliran beladiri yang didirikan oleh biksu dari Tibet bernama Tagashi yang mengembara ke Gunung Bromo.
Pada tahun 1984, Jimmy Thaibsyah membuka cabang perguruan Kateda di Bandung yang berafiliasi ke Kateda International yang berpusat di Inggris pimpinan Lionel Henry Nasution. Dalam waktu yang relatif singkat perguruan Kateda pimpinan Jimmy Thaibsyah berkembang pesat di daerah Jawa Barat.
Seiring perkembangannya, terjadi perbedaan-perbedaan prinsip antara pimpinan Kateda di Indonesia dan Kateda International. Karena hal itu, Jimmy Thaibsyah memisahkan diri dari induk perguruannya dan mendirikan perguruan baru di Indonesia bersama Rosano Barack dan Bambang Trihatmodjo dengan Mayjen TNI Arie Soedewo sebagai pelindung. Perguruan tersebut diberi nama Kesatuan Aliran Tenaga Dasar Indonesia atau disingkat Kateda Indonesia.
Berdasarkan hasil rakernas pertama pada tanggal 2 Juni 1991, agar lebih mencerminkan jati diri sebagai suatu perguruan pencak silat, maka nama Kateda Indonesia dirubah menjadi perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia atau PSTD Indonesia.
PSTD Indonesia mempelajari suatu ilmu dengan berintikan penggabungan antara pernafasan dan konsentrasi sehingga menghasilkan suatu bentuk kekuatan pada tubuh manusia. PSTD Indonesia memperkuat ilmu dan teknik beladirinya dengan tenaga dasar, yaitu tenaga alamiah dan utama yang terdapat dalam diri manusia yang menjadi dasar bagi pengembangan tenaga lainnya untuk membina kesegaran, kekuatan, ketangkasan dan ketahanan fisik. Tenaga dasar juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia.
Yang utama dari ilmu beladiri ini adalah pertahanan. Tidak memupuk ambisi menyerang berarti memancarkan beladiri yang sebenarnya, yaitu membela diri untuk tetap mampu berdiri tegak tanpa merasa sakit ataupun luka yang dapat membahayakan tubuh. Tenaga dasar didedikasikan untuk menciptakan persaudaraan dan kedamaian, sesuai dengan moto PSTD Indonesia, yaitu kesehatan, beladiri, kedamaian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar